Senin, 27 Juli 2020

Hasil Deskripsi Beberapa Makanan Khas Daerah Menurut Siswa SMAN 43 Jakarta

Hasil Deskripsi Beberapa Makanan Khas Daerah
Menurut Siswa SMAN 43 Jakarta


1. Nasi Ulam

Salah satu makanan yang bisa dijumpai di Jakarta atau Betawi adalah nasi ulam. Konon Nasi ulam merupakan perpaduan  kuliner dari beberapa budaya. Nasi putih bertaburkan serundeng kelapa dan kacang merupakan pengaruh dari India. Semur dan perkedel adalah pengaruh  dari Belanda. Sedangkan bihun goreng dan dendeng manis dipengaruhi oleh kuliner Tionghoa.
Nasi ulam sendiri mempunyai dua varian jenis, yaitu varian kering dan varian basah. Komposisi nasi ulam varian kering adalah nasi putih yang dicampur serundeng. Lauk-pauk sebagai pelengkapnya adalah dendeng, sambal goreng telur, tempe-tahu goreng. Di atasnya diberi rajangan timun dan daun kemangi serta kerupuk. Adapun nasi ulam varian basah yaitu nasi putih dilengkapi dengan bihun goreng, perkedel, dendeng sapi manis, cumi kering asin, disiram dengan kuah semur tahu kentang. Tidak lupa diberi rajangan ketimun dan daun kemangi pada bagian atasnya. Sajian ini banyak dijumpai sebagai menu untuk sarapan pagi yang padat gizi karena praktis dan lauknya yang beragam. Sebagai apresiasi terhadap makanan khas daerah Betawi "Nasi Ulam" klik link berikut :


2. Kue Lapis Singkong

Kue berbahan singkong yang sederhana namun enak dan cocok dijadikan untuk menjamu tamu yang datang ke rumah dan mudah cara membuatnya, sederhana tidak  ribet atau kesulitan ketika berada di dapur. Selain itu, proses membuatnya pun cukup singkat. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue lapis singkong ini sederhana dan ekonomis, serta mudah ditemukan.

Belum jelas dari mana makanan daerah ini berasal, ada yang bilang makanan ini merupakan kue tradisional senusantara. Karena di Kalimantan Timur ongol-ongol dijadikan sebagai kue khas daerah, Apalagi di wilayah Jakarta atau Betawi sangat melimpah ruah. Entah apa arti dari ongol-ongol sendiri, namun katanya menurut orang Betawi ongol-ongol itu artinya undur-undur (binatang yang berjalan mundur).

3. Ikan Kuah Kuning Khas Maluku

Ikan kuah kuning juga merupakan salah satu menu tradisional andalan dari Maluku Utara. Sesuai namanya "kuah kuning", kuliner ini memiliki warna kuning yang menggoda selera. Warna ini dihasilkan dari bumbu kunyit. Selain itu, penambahan bumbu rempah yang banyak membuat rasanya semakin kaya. Selain ikan kakap, ada juga penggunaan ikan tongkol atau barakuda. Pemilihan bahan utama bisa disesuaikan dengan selera.Satu hal yang membuat kuliner ini istimewa yaitu menggunaan bumbu yang dapat menghilangkan bau amis ikan. Yaitu penggunaan daun kemangi dan jeruk nipis. Kuahnya dibuat tidak terlalu kental.



4. Pempek DOS Palembang

Olahan ikan yang satu ini menjadi salah satu makanan favorit dari Indonesia. Pempek adalah hidangan khas yang paling terkenal dari Palembang. Tak heran pempek ada di berbagai kota Indonesia dan dijual dengan harga yang beragam. Asal usul pempek sendiri ternyata menarik untuk disimak.  "Di masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu.
Anak-anak SD memiliki jajanan makanan pempek yang terkenal dengan Pempek Dos pempek tanpa ikan dan konon nama Dos diambil dari suara letupan ketika pempek tanpa ikan ini digoreng.




5. Nasi Lengko Khas Cirebon

Namanya yang sedikit unik berasal dari kata langka atau jarang. Penamaan tersebut merupakan representasi dari sedikitnya jumlah lauk dari Nasi Lengko sendiri.
Selain itu, kata lengko juga kerap dikaitkan dengan pembuatan dari sajian tersebut yang diaduk-aduk hingga tercampur merata, sehingga menghasilkan tekstur yang kental atau lekoh. Bahkan, tak sedikit pula yang mengaitkan kata lengko dengan akronim ‘lengkap dan ekonomis’.
Nasi lengko sendiri merupakan makanan khas Kota Cirebon yang tidak ditemukan di tempat lain. Makanan ini berupa nasi yang dicampur dengan toge atau kecambah, daun kucai yang dipotong-potong, irisan tempe dan tahu, irisan mentimun, taburan bawang goreng, dan kecap. Terkadang, ada yang diberi sambal kacang.
Cara penyajiannya pun cukup mudah, hanya tinggal mencampurkan bahan-bahan makanan tadi ke dalam nasi. Meskipun begitu, cita rasa nasi lengko yang khas dan simpel ini, membuat makanan ini digemari hampir semua lapisan masyarakat di Kota Cirebon.
Di Kota Cirebon sendiri, yang menjual nasi lengko sangat mudah ditemukan di mana-mana. Masing-masing memiliki rasa yang khas sendiri. Bahkan, ada warung nasi lengko yang sudah dikunjungi oleh para wisatawan dari luar Kota Cirebon yang ingin menikmati kelezatan kuliner khas ini.
Menurut budayawan Cirebon, Raffan S Hasyim, nasi lengko atau sega lengko dalam bahasa Cirebon, sebenarnya sudah ada sejak zaman kesultanan Islam di Cirebon. Pada masa itu, masyarakat ingin makan secara instan dengan lauk pauk yang sederhana.

6. Soto Madura

Nusantara punya beragam jenis soto, salah satu yang banyak digemari yaitu soto daging sapi Madura. Kuah bening soto daging yang gurih dan kaya rempah menjadi ciri khas dari soto daging sapi ini. Cocok untuk sajian hangat dan segar bagi keluarga






Rabu, 22 Juli 2020

TATA NAMA HIDRO KARBON ALKANA


Tata Nama Hidro Karbon Alkana



Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Sampai sekarang terdapat ± 2 juta senyawa hidrokarbon. Karena jumlahnya yang banyak sekali, maka untuk memudahkan mempelajarinya, para ahli mengggolongkan hidrokarbon berdasarkan strukturnya.

Struktur hidrokarbon yang dimaksud ialah bentuk rantai karbon yaitu (rantai terbuka atau rantai tertutup) dan jenis ikatan kovalen antaratom karbon (ikatan tunggal atau ikatan rangkap). Namun secara umum, hidrokarbon digolongkan menjadi 3, yaitu hidrokarbon alifatik (lurus atau bercabang), alisiklik (rantai tertutup), dan hidrokarbon aromatik (rantai tertutup).

Selain berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon juga dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatan antaratom C dalam rantai karbon, yaitu hidrokarbon jenuh (memiliki ikatan tunggal) dan hirokarbon tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan rangkap).

Jenis hidrokarbon:
1. Hidrokarbon alifatik, terdiri atas:
  • Alkana; berupa hidrokarbon jenuh, hanya memiliki ikatan tunggal C – C.
  • Alkena; berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap dua C = C.
  • Alkuna; berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap tiga C    C.

2. Hidrokarbon alisiklik; mempunyai rantai tertutup, dapat berupa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.


Contoh hidrokarbon alisklik:



          
3. Hidrokarbon aromatik; mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena,
berupa hidrokarbon tak jenuh.
Contoh hidrokarbon aromatik:


     

1. Alkana
a. Rumus umum alkana
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa alkana
atau parafin.
Rumus umum alkana:
CnH2n+2






























































Senin, 20 Juli 2020

Sistem Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi

Sistem Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi

Produk makanan khas daerah terdiri atas makanan dan minuman khas daerah. Makanan dapat dibagi menjadi makanan kering dan makanan basah. Produk makanan dapat juga dikelompokan menjadi makanan jadi dan makanan setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan yang dapat langsung disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum siap untuk disajikan dan dimakan. Makanan dari daerah Sumatera Barat dan kuku macan dari Kalimantan Timur. Makanan kering khas daerah yang tidak dapat langsung dimakan misalnya kerupuk udang Sidoarjo dan dendeng sapi Aceh. Sedangkan menurut bahan bakunya, makanan khas daerah dikelompokkan pada makanan khas daerah yang berbahan nabati dan yang berbahan hewani.

Makanan khas daerah yang dimodifi kasi adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya, kemudian dilakukan sentuhan inovasi pada produk tersebut, sehingga mempunyai mutu yang lebih baik. Berbagai makanan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang makanan khas daerah, dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk makanan khas daerah kita daripada daerah lainnya.

Makanan khas daerah hewani adalah makanan khas daerah yang bahan baku utamanya berasal dari bahan hewani, seperti ayam, daging sapi, ikan, telur, dan sejenisnya. Beberapa contoh produk makanan khas daerah hewani yang ada di Indonesia misalnya telur asin, dadih, dan rendang. Ketiga produk ini sudah cukup dikenal di Indonesia, dan masih bisa terus dikembangkan, baik mutu produknya maupun kemasannya.
a. Telur Asin
Telur asin adalah makanan yang berbahan baku telur (mayoritas telur bebek), yang dilakukan proses pengawetan dengan cara
penggaraman atau diasinkan. Penambahan garam bertujuan untuk mengawetkan produk dan memberi cita rasa khas pada telurnya. Setelah dilakukan penggaraman, telur tersebut menjadi awet sampai 30 hari pada suhu ruang. Telur asin dikenal sebagai makanan khas daerah Brebes-Jawa Tengah, meskipun banyak daerah lain yang juga sudah membuatnya. Telur asin yang ada saat ini dapat ditingkatkan salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan baku telur bebek dengan ukuran yang seragam dan mutu yang baik. Bahan baku yang baik harus diolah dengan tepat agar memiliki tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk telur asin tersebut.

b. Dadih
Dadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat (Azima et. al., 1999) dan Jambi (Sunarlim, 2009). Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilai gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih, diantaranya dengan inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efi sien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik.

c. Rendang
Rendang adalah makanan berbahan dasar daging sapi, mempunyai cita rasa pedas, yang dalam pembuatannya diperkaya dengan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, terutama cabe merah dan kelapa. Rendang semula adalah makanan khas Padang Sumatera Barat, tetapi saat ini sangat mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia bahkan dunia, karena cita rasanya yang relatif disukai oleh berbagai kalangan konsumen. Peluang pengembangan rendang adalah penyediaan rendang dengan berbagai level tingkat kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih baik.

Makanan khas daerah nabati adalah makanan khas daerah yang bahan baku utamanya berasal dari bahan nabati, seperti dari sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan sejenisnya.  Produk makanan nabati khas daerah jumlahnya sangat banyak di Indonesia, hampir di setiap daerah mempunyai banyak makanan khas daerah yang berbahan baku nabati. Beberapa contoh produk makanan khas daerah hewani yang ada di Indonesia, misalnya asinan, fruit leather
(kulit buah) dan mochi. Ketiga produk ini juga sudah cukup dikenal di Indonesia, tetapi inovasi terhadap produk ini masih bisa terus dilakukan, baik inovasi produk maupun kemasannya.

a. Asinan
Asinan merupakan jenis makanan yang terbuat dari buah-buahan atau sayuran segar, yang diberi kuah dengan paduan berbagai jenis bumbu, terutama cabe, gula dan pengasam (asam jawa atau cuka makan). Asinan dikenal sebagai oleh-oleh khas dari kota Bogor-Jawa Barat, walaupun sudah banyak ditemukan juga di daerah lainnya. Tantangan dan peluangnya adalah peningkatan mutu asinan, tingkat keawetan, dan pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih nyaman dalam membawa dan mengkonsumsinya.

b. Fruit Leather
Fruit leather adalah jenis makanan dari buah-buahan, yang sudah diproses dengan cara penghancuran buah, pencetakan, yang kemudian dikeringkan. Fruit leather mulai dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) buah-buahan yang melimpah, seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur. Tantangan dan peluang untuk wirausaha fruit leather ini masih sangat terbuka, karena pesaingnya masih sedikit, bahan baku melimpah, dan pasar cukup besar. Inovasi produk dan kemasan masih sangat terbuka lebar untuk dikembangkan.

c. Mochi
Mochi adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk sesuai selera. Makanan ini di Indonesia banyak ditemukan di Sukabumi-Jawa Barat, dengan bentuk dan kemasan yang saat ini sudah cukup membaik. Tantangan wirausaha mochi adalah stabilitas mutu terutama keawetan. Peluang wirausaha mochi adalah pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta kemasannya.

Selasa, 14 Juli 2020

ALKANA, HIDROKARBON ALIFATIK

ALKANA, HIDROKARBON ALIFATIK



Kekhasan / Keunikan Atom Karbon

Sesuai dengan nomor golongannya (IVA), atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Oleh karena itu, untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat.  Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.  Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).  Rantai karbon yang  terrbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar ( siklik )

Kedudukan Atom Karbon

Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Atom C primer yaitu atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
2. Atom C sekunder yaitu atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
3. Atom C tersier yaitu atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
4. Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain

Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbon, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh:

Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh: 

Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik. senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.

Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.  Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian ( konjugasi ).

Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.

Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C

Deret Homolog Alkana
Adalah suatu golongan / kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 .

Sifat-sifat deret homolog :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya




Sifat-sifat Alkana
  1. Merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air
  2. Makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi
  3. Pada tekanan dan suhu biasa, CH4 - C4H10 berwujud gas, C5H12 - C17H36 berwujud cair, diatas C18H38 berwujud padat
  4. Mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br 2 atau I 2 )
  5. Dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)

Berdasarkan aturan dari IUPAC (nama sistematik) :

  1. Nama alkana bercabang terdiri dari 2 bagian : 
    • Bagian pertama (di bagian depan) merupakan nama cabang
    • Bagian kedua (di bagian belakang) merupakan nama rantai induk
  2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Jika terdapat 2 atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantai.
  3. Cabang diberi nama alkil yaitu nama alkana yang sesuai, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –il. Gugus alkil mempunyai rumus umum : CnH2n+1 dan dilambangkan dengan R
  4. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
  5. Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, harus dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta dst.
  6. Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari nama cabang tersebut. Awalan normal, sekunder dan tersier diabaikan. Jadi n-butil, sek-butil dan ters-butil dianggap berawalan b-.Awalan iso- tidak diabaikan. Jadi isopropil berawal dengan huruf i- Awalan normal, sekunder dan tersier harus ditulis dengan huruf cetak miring .
  7. Jika penomoran ekivalen dari kedua ujung rantai induk, maka harus dipilih sehingga cabang yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor terkecil.
penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut :
  1. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.
  2. Penomoran, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
  3. Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-). Atau lebih singkatnya adalah: Jika rantai lurus, nama sesuai dengan jumlah alkana dengan awalan n-(alkana).  Jika rantai cabang;
Tentukan rantai terpanjang (sebagai nama alkana) 
Tentukan rantai cabangnya (alkil)
Pemberian nomor dimulai dari atom C yang paling dekat dengan cabang Alkil-alkil sejenis digabung dengan awalan di(2), tri(3), dst 
Alkil tak sejenis ditulis berdasar abjad (butil, etil, metil,..) atau dari yang paling sederhana (metil, etil, propil,....)

Gugus Alkil
Alkana yang telah kehilangan 1 atom H .......  CnH2n+1

Sumber dan Kegunaan Alkana

Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.

Kegunaan alkana, sebagai :
  1. Bahan bakar
  2. Pelarut
  3. Sumber hidrogen
  4. Pelumas
  5. Bahan baku untuk senyawa organik lain
  6. Bahan baku industri
Perencanaan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar



Secara umum ada dua macam limbah yang sudah kalian kenal, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah, sayuran, kotoran manusia, dan hewan. Sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik relatif sulit terurai. Beberapa bisa terurai, tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik yaitu dari sampah rumah tangga, seperti kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, dan pecahpecahan gelas. Limbah anorganik yang dapat didaur ulang contohnya sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilahpilah sesuai kebutuhan, jika dinilai tidak layak pakai maka limbah anorganik dapat dilebur. Sedangkan limbah yang masih dalam kondisi baik, dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang kerajinan, maka secara ekonomi nilainya akan meningkat. Kita patut bersyukur bahwa limbah anorganik juga dapat memberi manfaat untuk manusia. Pada materi pembelajaran kelas XI semester 1 ini kalian akan diajak mempelajari dan memanfaatkan limbah yang berbentuk bangun datar untuk dibuat menjadi produk kerajinan yang unik dan menarik sehingga memiliki nilai jual. Setelah belajar tentang materi ini, kalian diharapkan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan khususnya dalam memanfaatkan bahan limbah berbentuk bangun datar menjadi produk kerajinan yang bernilai estetika dan dapat mendatangkan keuntungan. Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang beraturan seperti lingkaran, segi empat, segitiga, dan bangun tidak beraturan. Contoh limbah berbentuk bangun datar antara lain daun, kertas, kain perca, dan plastik. Materi kewirausahaan pada pelajaran prakarya dan kewirausahaan disajikan untuk mengenal konsep kewirausahaan, latihan mengembangkan usaha, mendapatkan pengalaman praktis berwirausaha, menumbuhkan minat berwirausaha dan mengembangkan potensi berwirausaha. Pada materi pembelajaran ini kalian akan diajak untuk mempelajari dan memanfaatkan limbah dari bahan berbentuk bangun datar untuk di buat menjadi produk kerajinan yang unik dan menarik. Setelah kalian belajar tentang materi ini diharapkan akan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan, khususnya untuk memanfaatkan bahan limbah berbentuk bangun datar menjadi produk kerajinan yang bernilai estetika, bermutu, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Untuk menjadi seorang wirausahawan sukses, kalian harus memiliki perencanaan usaha yang baik. Aspek-aspek penting dalam perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar adalah: 

1. Ide dan Peluang Usaha 

Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Seorang wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang usaha secara sistematis dimulai dari analisis sumber-sumber peluang usaha secara luas. Persiapan yang dapat kalian lakukan dalam menganalisis peluang usaha sebagai berikut. a. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih. 
b. Bentuk usaha apa yang akan dipilih. 
c. Jenis usaha apa yang akan ditekuni. 
d. Informasi usaha yang akan diterima. 
e. Ada atau tidaknya peta usaha yang menguntungkan. 

Setelah mengidentifkasi peluang usaha, seorang wirausaha kerajinan memilih jenis usaha produk kerajinan. Proses pemilihan ini melalui tahapan analisis yang cermat. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan. Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari masing-masing daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treat) adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini didahului oleh proses identifkasi faktor eksternal dan internal untuk menentukan strategi terbaik, kemudian dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan. Analisis internal lebih menitikberatkan pada aspek kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifkasi semua gejala peluang (opportunity) yang adadan yang akan datang serta ancaman (threat) dari kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang secara bersamaan dapat mengatasi kelemahan dan ancaman. Dengan analisis SWOT dapat ditentukan strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka panjang sehingga tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat. Menganalisis peluang usaha bertujuan untuk mencari dan melaksanakan kegiatan usaha yang menguntungkan. Rencana dalam berwirausaha perlu dianalisis untuk mengenali kelemahan-kelemahan yang dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan keberlangsungan usaha. Analisis usaha ini juga dapat digunakan untuk mencari strategi alternatif dalam bidang penjualan, bauran produk, investasi, pengembangan staf, pengendalian usaha, pengendalian biaya, dan lain-lain. Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, sebagai berikut. a. Penetapan Kelayakan Usaha Hal-hal penting yang harus dilakukan pada saat penetapan kelayakan usaha adalah kemampuan untuk menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan yang ditetapkan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan usaha tersebut menghasilkan laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan. 

1) Analisis Kelayakan Teknis 

Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan. Ada berbagai macam teknis yang dapat dilakukan dalam pembuatan produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, misalnya teknik anyam, teknik kolase, dan lain-lain. Teknik pembuatan karya kerajinan tersebut harus dianalisis untuk memutuskan jenis usaha kerajinan yang tepat dan memenuhi kebutuhan.

 2) Analisis Peluang Pasar 

Apabila ingin mendirikan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian harus mengetahui informasi tentang pasar, karena tujuan usaha ini untuk memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar. Riset ini dilakukan untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan dari bahan limbah yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik, dan merencanakan sasaran pelanggan. Riset pasar bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka. 

3) Menentukan Segmen Pasar 

Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk kerajinan yang sudah ditetapkan. Langkah ini juga bertujuan untuk mengetahui pembeli tiap-tiap segmen pasar saat ini dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar. 

4) Sumber Informasi Pasar 

Informasi pasar digunakan untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha produk kerajinan tersebut. Dua pendekatan untuk memperoleh informasi tersebut dilakukan dengan mengadakan penelitian secara spesifk untuk mengumpulkan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti badan pusat stastistik, kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder. 

5) Uji Coba Menjual 

Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset utama untuk mengurangi risiko pada usaha produk kerajinan dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar antara lain pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar di mana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan piluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.

6) Studi Kelayakan Pasar 

Studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu dan merupakan kegiatan yang rumit. Bagaimanapun kegiatan ini harus dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian dan kegagalan usaha produk kerajinan.

b. Analisis Kelayakan Finansial 

Analisis kelayakan fnansial merupakan landasan untuk menentukan sumber daya fnansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan fnansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha baru. Ada dua langkah dasar sebagai alternatif dalam analisis kelayakan fnansial, yaitu: 

1) Penentuan kebutuhan fnansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional Kebutuhan fnansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk kerajinan baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang. 

2) Penentuan sumber daya fnansial yang tersedia Langkah kedua dalam analisis kelayakan fnansial ini adalah proyeksi sumber daya fnansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya fnansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber fnansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. 

c. Membedakan Persaingan 

Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk kerajinan yang sejenis maupun dengan produk perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis persaingan ini sangat penting dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan yang dikembangkan. Analisis SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai pengusaha kerajinan menggunakan kuisioner. Aspek penting yang perlu disampaikan pada saat mewawancarai pengusaha antara lain aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi untuk mengidentifkasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan. Upaya untuk mengembangkan ide dan peluang usaha harus dikaitkan dengan kemampuan wirausaha dalam mengelola situasi dan peluang pasar. Untuk membentuk proses pengembangan ide, wirausahawan perlu memberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawannya agar mereka berani mengembangkan ide-ide dalam peluang usahanya. Tujuan dalam mengembangkan ide dan peluang usaha pada produk kerajinan sebagai berikut.
a. Ide dalam pembuatan produk agar diminati konsumen. 
b. Ide dalam pembuatan produk agar dapat memenangkan persaingan. 
c. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produksi. 
d. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam pembelian dan penggunaan produk.
e. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, warna produk agar disenangi konsumen.




Minggu, 12 Juli 2020

Perencanaan Usaha 
Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi


Indonesia terkenal sebagai negara agraris, yang sangat subur, dengan hasil pertaniannya cukup melimpah. Begitupun dengan hasil perikanan dan peternakannya. Nenek moyang kita sudah terbiasa memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan akan makan dan minumnya, walaupun belum ada pemahaman tentang makanan yang baik dan/atau nilai gizi dari makanan yang dikonsumsinya.

Hasil SDA yang melimpah, cukup berlebih, seringkali tidak terserap dengan dikonsumsi secara segar, terutama saat panen raya. Saat musim panen tiba, seringkali kita melihat banyak SDA yang terbuang karena busuk dan/atau harga turun drastis karena suplai yang menumpuk. Dibutuhkan satu solusi yang cukup baik untuk menanggulangi masalah ini, agar tidak terus terjadi. Teknologi pengolahan untuk SDA ini, baik nabati maupun hewani, adalah hal yang dibutuhkan, untuk dapat menyelamatkan SDA agar bisa lebih tahan lama, sehingga harga bisa ditahan tidak merosot turun.

Setiap daerah di Indonesia mempunyai makanan dan minuman khas, yang kemudian menjadi ciri khas dari setiap daerah tersebut. Makanan khas daerah, biasanya makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di daerah tersebut, dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Cita rasa khas ini dapat menjadi nilai lebih, tetapi juga bisa menjadi nilai negatif jika tidak ditangani
dengan tepat. Sehingga pemilihan model penanganan yang tepat, sangat diharapkan, untuk menjadikan makanan khas daerah ini menjadi lebih bernilai baik dan bisa tersebar ke wilayah yang lebih luas.

Teknologi pengolahan diharapkan dapat membantu menyelamatkan SDA, baik nabati maupun hewani, menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih baik. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong untuk menciptakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh di setiap daerah, sehingga mampu melahirkan para wirausaha baru, yang secara otomatis akan menyerap tenaga kerja, sehingga mengurangi angka pengangguran.

Wirausaha baru ini dapat diciptakan sedini mungkin, bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah. Sehingga kehadiran Mata Pelajaran Kewirausahaan adalah menjadi salah satu usaha dan upaya untuk mendorong remaja kita berpikir untuk memilih masa depannya dengan menjadi wirausahawan. Berbagai wirausaha bisa dipilih, sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya, dan salah satunya adalah wirausaha di bidang makanan dan minuman.

Sejak dahulu kala, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa, dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman makanan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai makanan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Makanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat, maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang. 

Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra makanan khas daerah, misalnya penunjukan suatu produk khas menjadi ikon daerah tersebut, aturan untuk mewajibkan hotel/penginapan menyajikan welcome drink dengan minuman khas daerah tersebut, pembuatan kemasan yang menarik dan bertuliskan ‘Oleh-Oleh Khas Daerah tersebut’. Upaya terobosan tersebut diharapkan dapat membuka peluang usaha makanan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi positif untuk meningkatkan nilai jual makanan khas daerah dan pariwisata daerah. Otonomi daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong wirausaha makanan khas daerah. 

Pemerintah dan instansi-instansi swasta berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah satu upaya mempromosikan produk makanan khas Nusantara kepada dunia internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012. Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas Indonesia. Makanan ini terdiri atas makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa masakannya, melainkan cara penyajian, serta sejarah, filosofi dan cerita-cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. 

Makanan khas Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di Nusantara. Ketersediaan satu tempat/area yang menyediakan produk-produk khas daerah, tentu adalah dukungan akhir yang harus juga menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Oleh karena dorongan menghasilkan produk yang baik akan menjadi kurang optimal, jika tidak didukung oleh ketersediaan outlet yang mudah dijangkau dan/atau strategis. Setiap Pemerintah Daerah sebaiknya menyediakan area tersebut, yang dikelola secara profesional. Area tersebut diharapkan bisa terpadu, antara tempat wisata, tempat kuliner, penginapan/hotel dan outlet oleh-oleh.