Senin, 05 Oktober 2020

Sistem Konsinyasi

Sistem Konsinyasi 

Sistem pemasaran produk sangat beragam, bisa dilakukan dengan penjualan langsung maupun penjualan tidak langsung. Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya penjualan melaluii outlet sendiri, atau sistem penjajaan langsung pada konsumen. Sedangkan penjualan tidak langsung, yaitu penjualan dengan menggunakan perantara dan/atau menggunakan saluran distribusi. Saluran distribusi yang digunakan bisa pendek ataupun panjang, tergantung jenis dan kapasitas produksinya. Pemilihan sistem pemasaran yang tepat, menjadi salah satu penentu keberhasilan dari penerimaan produk tersebut di tangan konsumen. Salah satu sistem yang akan diterapkan pada sistem pemasaran produk makanan khas daerah adalah sistem konsinyasi.
Sistem konsinyasi adalah sistem kerjasama pemasaran, antara pemilik barang (produsen) dengan pemilik warung/toko/outlet (pemasar), atau sering disebut sistem titip jual. Sistem konsinyasi ini tidak rumit, produsen hanya perlu mencari warung/toko/outlet yang bersedia menerima produknya, dengan membuat kesepakatan kerjasama dengan maksud menitipkan barang dagangan di warung atau toko tersebut. Jika sudah sepakat maka kita hanya perlu memasok barang dagangan, menunggu beberapa hari, dan kembali untuk mengambil bayaran dan mengganti barang dagangan yang sudah lama. Periode penitipan disepakati kedua belah pihak, biasanya rata-rata seminggu.

Sistem bisnis ini adalah sistem bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi produsen yang menitipkan barang dagangannya, hanya perlu menitipkannya saja dan pihak warung/toko/outlet yang akan memasarkan produknya, sedangkan bagi pemilik warung/toko/outlet, mereka untung karena bisa menjual barang dagangan tanpa modal dan mendapatkan hasil keuntungan dari hasil penjualannya tersebut, kalaupun barang rusak atau tidak laku, tidak menjadi tanggung jawab pemiliki warung/toko/outlet. Walaupun sistem ini terlihat mudah dan menguntungkan, tapi tetap harus berhati-hati saat menjalankannya, jangan lupa membuat catatan barang yang dititipkan, karena banyak pemilik warung/toko/outlet yang kadang lupa atau nakal dalam menghitung barang dagangan titipan. Jadi, perlu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terlebih dahulu. Selain itu, terkadang juga ada pemiliki toko yang pelit, menunda-nunda pembayaran barang titipan, padahal barang tersebut sudah laku terjual, jika kita menemukan pemilik toko seperti ini, alangkah baiknya segera kita tinggalkan kerjasamanya karena akan merugikan kita. 

Pengaturan target pasar juga harus dibuat, bisa dengan membagi per daerah dan per hari, misalnya kalau melakukan penitipan barang dagangan setiap satu minggu sekali, dilakukan pemilihan tujuh wilayah untuk tujuh hari dalam seminggu. Begitupun dalam penentuan jumlah warung/toko/wilayah, ditetapkan berdasarkan kapasitas produksi dan target penjualan setiap warung/toko/outlet. Misalnya, dalam satu hari kita ingin mengunjungi 10 toko, maka paling tidak kita memiliki 70 toko langganan agar usaha kita berjalan terus setiap hari. Hubungan kerjasama yang baik dan kepercayaan yang terbentuk dengan sistem ini, lebih menguatkan sistem pemasaran produk makanan khas daerah, karena resiko yang ditimbulkan sangat kecil. Satu sama lain saling mengenal, dan terjalin hubungan simbiosis mutualisme yang cukup baik. 

Sistem penjualan Konsinyasi adalah salah satu sistem transaksi penjualan dimana terdapat suatu perjanjian antara kedua belah pihak yang berisi penyerahan barang (produk) dari pihak pertama (pemilik barang) kepada pihak kedua (pemilik toko) untuk menjualkan kembali kepada konsumen dengan harga dan syarat yang sudah diatur di dalam perjanjian. Dalam perjanjian ini, biasanya pihak kedua (pemilik toko) akan mendapatkan komisi dari pihak pertama (pemilik barang), jika barang/produknya laku terjual.

Pihak yang menyerahkan barang/produk (pemilik barang) disebut consignor, sementara pihak yang dititipi barang disebut  consignee. Dan untuk barang (produk) yang dititipkan disebut barang konsinyasi.
Pengaturan pengiriman biasanya berlaku untuk jangka waktu tertentu. Setelah waktu ini berlalu, jika tidak dilakukan penjualan, barang dikembalikan ke pemiliknya. Atau, periode konsinyasi dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama.
Sistem penjualan konsinyasi banyak disukai oleh pedagang pemula, karena sangat bermanfaat khususnya bagi mereka yang masih belum berpengalaman untuk menghadapi konsumen secara langsung. Manfaat sistem penjualan konsinyasi ini dibedakan dari dua sisi, yaitu manfaat bagi pemilik barang (consignor) dan pemilik toko (consignee).

Cara Kerja Bisnis Konsinyasi
Meskipun cukup populer, tapi tidak semua orang tahu bagaimana cara kerja bisnis konsinyasi ini. Sebenarnya tanpa harus belajar banyak, bisnis ini mudah untuk dilakukan asal anda memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Sedangkan untuk cara kerjanya sendiri, tidak terlalu ribet seperti bisnis lain karena memang faktanya bisnis konsinyasi hanya melibatkan dua belah pihak yaitu produsen dan partner untuk menjual atau memasarkan produk. Simak cara kerja bisnis konsinyasi berikut ini:

Siapkan Produk yang Akan Anda Tawarkan
Sebelum memulai bisnis konsinyasi jelas anda harus menyiapkan produk yang akan anda tawarkan terlebih dahulu. Sebisa mungkin siapkan produk dengan kualitas yang baik dan sudah diuji terlebih dahulu agar tidak gagal di pasaran.

Cari Partner Bisnis yang Tepat
Setelah produk yang ditawarkan siap, maka anda bisa memulai pencarian toko atau partner bisnis konsinyasi. Langkah kedua ini biasanya berlangsung cukup lama apalagi jika anda memang masih belum melakukan pencarian partner bisnis sama sekali. Anda bisa memulai hal ini dengan cara menawarkan produk anda ke pemilik toko atau department store yang menjual produk sejenis.

Tentukan Perjanjian Bisnis
Jika anda sudah menemukan partner bisnis yang tepat maka selanjutnya adalah menentukan perjanjian bisnis seperti jumlah produk yang dititipkan, jangka waktu penyetoran produk ke toko, nominal bagi hasil hingga kesepakatan lain yang berkaitan dengan bisnis ini.

Jalankan Bisnis Konsinyasi Anda
Jika ketiga langkah di atas sudah dilakukan, maka selanjutnya anda tinggal menjalankan bisnis konsinyasi ini dengan baik. Mulai dari menjaga kualitas produk agar tetap konsisten, penyetoran produk tepat waktu (sesuai perjanjian) hingga pengembangan partner bisnis.

Tips Sukses Bisnis Konsinyasi
Sama halnya dengan bisnis lain, anda juga memerlukan tips yang tepat agar bisa sukses dalam menjalankan bisnis konsinyasi. Nah, untuk membantu anda berikut ini ada beberapa tips sukses bisnis konsinyasi yang bisa anda terapkan:

Mencari dan Memilih Partner Bisnis dan Target Pasar yang Tepat
Dalam bisnis konsinyasi, pastikan partner yang anda pilih cocok dengan strategi pemasaran dan target pasar yang anda tentukan. Jadi pada dasarnya ada dua pasar yang bisa anda masuki dalam bisnis konsinyasi ini yaitu pasar homogen dan pasar heterogen.
Untuk pasar homogen ini berarti anda memilih toko yang menjual produk yang sejenis dengan produk anda. Misalkan anda memproduksi kue kering dan berpartner dengan toko kue maka inilah yang disebut pasar homogen. Dengan memilih pasar ini berarti produk anda akan bersaing ketat dengan produk lain. Anda harus benar-benar memperhatikan kualitas.
Kemudian untuk pasar heterogen ini lebih merujuk pada kebutuhan saling melengkapi. Jadi misalkan anda memproduksi kue kering, maka anda bisa menjatuhkan pilihan pada toko-toko perlengkapan rumah tangga. Dengan begini maka persaingan tidak ketat karena setiap produk dalam toko sifatnya saling melengkapi.

Manfaatkan Moment yang Tepat Untuk Menjual Produk
Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kesuksesan bisnis konsinyasi anda. Salah satunya adalah momentum di mana produk dijual. Jadi misalkan anda menjual toko kering, maka penjualan terbaik adalah saat sebelum lebaran, natal, imlek dan hari besar lain yang identik dengan kebutuhan akan kue. Jika anda melakukan bisnis konsinyasi berdasarkan moment, maka pastikan anda memiliki stok produk dan sumber daya manusia yang mencukupi jika permintaan meningkat.

Kembangkan Partner Bisnis
Dalam hal ini berarti anda harus melakukan penambahan toko atau partner bisnis agar bisnis semakin berkembang dan keuntungan juga meningkat. Namun, sebelum anda mulai mengembangkan sayap sebaiknya anda melakukan persiapan pada sumber daya manusia dan bahan baku dalam pembuatan produk. Perhitungan yang cermat juga harus dilakukan agar tidak terjadi beban berlebih saat proses produksi berlangsung.

Lakukan Evaluasi
Dalam menjalankan bisnis apapun, evaluasi menjadi langkah terbaik untuk meraih kesuksesan. Jangan ragu untuk meminta review, kritik dan saran dari partner bisnis atau konsumen demi meningkatkan kualitas produk. Secara tidak langsung, evaluasi akan mempengaruhi tingkat penjualan produk anda.